Selamat hari minggu malam.
Tiba-tiba saya rindu Jalan Bulungan. Padahal baru 13 jam yang lalu saya berada di sana. Tapi tidak masalah bukan? Saya tetap rindu.
Di tepi jalan melintang inilah berdiri gedung tempat saya dihujani ilmu yang berlimpah. SMA Negeri 70 Jakarta. Bukan sekedar sekolah, bagi saya 70 lebih dari itu. 70 adalah atap bagi kedamaian yang paling saya sukai. Rumah kedua yang bahkan membuat saya merasa lebih nyaman bila dibanding tempat lainnya.
Bahkan dibandingkan rumah sendiri sekalipun.
Kebanggaan
Mentari pagi berkilau di antara dahan-dahan
Semilir angin mengelus pipiku perlahan
Hati ini damai disapa embun dedaunan
Mengantar langkahku yang pasti menelusuri Bulungan
Mendawai kulewati dengan langkah tertahan
Mengingatkanku akan manis-pahit yang kutelan
Teringat usaha masukku yang penuh perjuangan
Dan ratusan kejadian yang takkan kulupakan
Selama setahun pertama aku bertahan
Mental lelah ditempa pengalaman
Tak ada celah bermalas-malasan
Kata mereka ini miniatur kehidupan
Tujuh puluhku sekolah unggulan
Segudang prestasi dengan ribuan penghargaan
Hingga tercipta dalam hatiku sebuah kebanggaan
Inilah alasan cintaku pada Bulungan
Setiap lima oktober tradisi tahunan diadakan
Memperingati lahirnya sekolahku tersayang
Bersamaan dengan peringatan ABRI dilahirkan
Upacara khidmat pun dilangsungkan
Kami se-angkatan menyelanggarakan perayaan
Salah satu tradisi yang tak pernah hilang
Keahlian dan prestasi kami dipamerkan
Inilah bukti cinta pada tujuh puluh tersayang
Di
sudut sekolah terdapat deretan jajanan
Tidak
hanya minuman atau makanan ringan
Di
sini bisa ditemui beragam makanan
Dengan
cita rasa lezat yang tak tertahankan
Cara
kami berkawan tidak seperti sekolah kebanyakan
Yang
berkelompok dan saling mengucilkan
Kami rangkul-merangkul
penuh kekeluargaan
Sudah
seperti saudara satu kandungan
Tiba-tiba terbayang dalam angan
Ada waktunya lingkungan ini kutinggalkan
Siapkah aku merasa kehilangan?
Tujuh puluhku terlalu berharga untuk kujadikan kenangan.
Nafisa Nurul Adina.
Bermimpi menjadi Script Writer dan Film Director.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar